PDAM, BERIKAN AIR KAMI
Oleh : Agus Kurniawan
Air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar dari setiap manusia dimuka bumi
ini. Dengan air bersih kita dapat hidup dengan baik. Air merupakan salah satu
sumber kehidupan manusia. Air banyak memberikan manfaat yang besar terhadap
kehidupan. Salah satu manfaatnya yaitu dapat menjaga kesehatan tubuh, selain
berguna untuk memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Tetapi jika air
bersih itu tidak bisa kita dapatkan, mungkin kita akan merasa tidak nyaman
dalam keadaan seperti itu. Semua akan terhambat tanpa air, karena kita terbiasa
menggunakan air dalam melakukan pekerjaan, terutama pekerjaan rumah.
Kelangkaan air bersih ini juga dirasakan oleh beberapa daerah, seperti di
daerah Kabupaten Lahat misalnya yang juga memiliki permasalahan dalam
mendapatkan air bersih. Belum lagi ditambah dengan musim kemarau yang tak
kunjung usai. Dalam beberapa bulan terakhir banyak masyarakat yang terutama
menggunakan Pelayanan dari PDAM Tirta Lematang Kabupaten Lahat mengeluh akan
kinerja PDAM itu Sendiri.
Dimulai dari Lambatnya Pemasokan Air atau bahkan dalam beberapa hari tidak
adanya pelayanan, kemudian saluran Pipanisasi yang bocor dan tidak mengalir.Dari beberapa sumber yang saya baca, Sebanyak 30 lebih pelanggan baru PDAM
Tirta Lematang Kabupaten Lahat yang melakukan pemasangan dengan tarif murah
meriah (450 ribu) tersebut sudah hampir 3 bulan tidak mendapat air bersih dari
saluran air PDAM Tirta Lematang, terhitung dari Juni sampai Agustus 2015. Tentu
hal ini menjadi pertanyaan bagi kita semua, terutama masyarakat yang
menggunakan pelayanan dari PDAM tersebut. Sebelumnya sudah ada surat yang
dikirimkan oleh salah satu masyarakat yang tinggal dijalan Kapten Saibuna Gg
Musdalifah ke PDAM Tirta Lematang untuk menanyakan masalah lambatnya pelayanan.
Namun tidak mendapatkan respon dari pihak PDAM tersebut. Hal ini membuat
masyarakat yang menggunakan pelayanan melalui PDAM merasa kecewa. Belum lagi
saat ditemui, Directur PDAM Tirta Lematang Efendi Kromo sedang
tidak berada ditempat (sumber : Kabarretorika.com ).
Dari beberapa tahun belakangan, baru kali ini masyarakat
mengalami atau merasakan kekecewaan yang parah terhadap Pelayanan PDAM. Bagi
saya ini adalah hal yang sangat wajar apabila masyarakat menanyakan Haknya
sebagai pelanggan kepada penjual jasa (PDAM tirta lematang, red). Ini bukan
soal kenapa kita harus berlangganan kalau kita sudah mengetahui bahwa
pelayanannya jelek, terus kenapa kita tidak mencari solusi lain kalau ada yang
lebih baik. Tapi ini soal memperbaiki kinerja dari PDAM (Perusahaan Daerah Air
Minum) tersebut. Sebagaimana “Perusahaan daerah” adalah perusahaan atau
Instansi yang dipegang oleh pemerintah daerah. Dan pemerintah harus mengayomi
masyarakatnya dengan baik. Dan perlu diketahui bahwasannya masyarakat sudah
mencari solusi lain dengan cara membeli air dengan harga Rp. 50.000 /1 Tedmond
Besar. Tentunya kita tahu bahwa suatu daerah bukan hanya satu atau dua Instansi
saja yang memiliki masalah, banyak instansi-instansi pemerintahan itu yang
memiliki masalah. Namun, untuk melangkah ke masalah lain, mungkin kita bisa
mulai dari yang sifatnya umum atau Primer terlebih dahulu, seperti permasalahan
kebutuhan air yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Kalau masalah yang
sangat pokok ini saja pemerintah atau instansi yang terkait tidak dapat
menanganinya dengan baik, bagaimana dengan masalah yang lain.
Saya sering melihat dan mendengar beberapa pejabat bersuara
didepan masyarakat untuk menangani suatu masalah. Misalkan contoh: masalah
pembuatan kartu BPJS terhadap masyarakat yang kurang mampu. Pejabat ini
mengatakan bahwasannya ia akan memberikan pelayanan gratis kepada salah satu
masyarakat yang tidak mampu untuk membuat kartu BPJS. Tapi pejabat ini hanya
menjanjikan sebatas pembicaraan. Saya yakin pejabat tersebut menepati janjinya,
tapi bagaimana dengan masyarakat yang diperbantukan? Apakah ia mengerti dengan
prosedur? Apakah ada petugas yang datang kerumahnya dan cukup dengan menduduk
maniskan masyarakat tersebut? Sekalipun bapak atau ibu yang terhormat memberi
uang kepada masyarakat tersebut untuk ongkos operasional mereka, uang itu akan
tetap habis dan kartu BPJS tidak akan terbuat. Mohon maaf sebelumnya, saya akan
mengatakan bahwasannya Pengayoman terhadap masyarakat hanya omong kosong.
Sekalipun Pejabat itu turun ketengah masyarakat, itu hanya sebatas pencitraan.
Kembali kepermasalahan Pokok mengenai Pelayanan Air bersih
bagi masyarakat yang berlangganan ke Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta
Lematang Lahat. Bagi saya kegagalan adalah sebuah kebodohan. Itulah gambaran
yang terjadi kepada Efendi Kromo selaku Directur PDAM tirta lematang dalam
pengakuannya di media ( sumsel.tribunnews.com ) beberapa waktu lalu, jelas
sekali ia menunjukan bahwa dirinya bodoh, ia mengatakan bahwa kondisi PDAM
tirta Lahat sedang sakit dan sangat parah jika dibandingkan dengan PDAM yang
ada dikabupaten kota di indonesia dan parahnya lagi hal itu ia katakan
dihadapan masyarakat yang melakukan aksi demo dan dihadapan anggota DPRD Lahat
diruangan gedung pertemuan Pemda Lahat pada senin 21 september 2015 kemarin.
Sungguh memalukan, bukannya meyakinkan masyarakat dengan upaya-upaya justru ia
malah memperburuk keadaan dengan mencari alasan-alasan. Padahal alas an -
alasan yang katanya menghambat kinerja dari saluran PDAM selama ini semestinya
dapat teratasi dengan anggaran yang jumlahnya miliaran rupiah itu. Hal itupun
dibenarkan oleh Farhan Berza selaku wakil ketua DPRD Lahat bahwasannya ditahun
sebelum-sebelumnya anggaran Untuk PDAM sendiri sudah sangat besar hingga
mencapai puluhan miliar. Katanya kepada media ( sumsel.tribunnews.com ). Apapun
alasan yang dikatakn directur PDAM yang telah mengakui kebodohannya itu, saya
selaku masyarakat dapat memaklumi, namun ketika kami mengetahui bahwasannya
anggaran yang dikucurkan untuk PDAM itu sendiri mencapai miliaran rupiah sangat
wajar apabila Directur yang katanya dapat menurunkan hujan dengan mantranya dan
telah mengakui kebodohannya itu diganti dengan yang lebih baik.
Perlu diketahui Masyarakat hanya menanyakan sebagaimana
sesuatu yang sudah semestinya menjadi hak mereka. Dan itu adalah hal yang
sangat wajar. Tidak mudah bagi sebagian kelompok untuk menyatukan ideology,
bagaimana mungkin kami masyarakat mau bersama-sama melakukan aksi demo kalau
yang kami rasakan tidaklah sama juga (satu permasalahan yang sama). Kami
menuntut hak kami kepada PDAM Tirta Lematang agar segera menyelesaikan
permasalahan Air yang tidak mengalir kepada pelanggan dan Saluran Pipanisasi
yang bocor agar segera terselesaikan. Semoga hal ini dapat diperhatikan dan
ditindak oleh Pemerintah Kabupaten Lahat dan juga pihak dari PDAM Tirta
Lematang agar dapat memberikan jalan terbaik dari masalah ini. Kami tidak mau
tahu jikapun ada permasalahan internal dari PDAM sendiri. Kami hanya ingin PDAM
Tirta Lematang memenuhi kewajibannya sebagaimana mestinya.